Menakar Kenikmatan dan Ancaman Kafein bagi Jantung
4 jam lalu
Kopi tidak hanya mengandung kafein, tetapi juga beragam senyawa lain yang memengaruhi tubuh.
***
Wacana ini ditulis oleh Nazwa Aqela Saragih, Luthfiah Mawar M.K.M., dan Dr. M. Agung Rahmadi, M.Si. Lalu diedit oleh Aisyah Umaira, Andieni Pratiwi, Andine Mei Hanny, Dwi Keisya Kurnia, dan Naila Al Madina dari IKM 6 Stambuk 2025, Fakultas Kesehatan Masyarakat, UIN Sumatera Utara.
Dalam sebuah wawancara dengan sejumlah pekerja kantoran di Jakarta, banyak yang mengakui bahwa kopi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari rutinitas harian mereka. Mulai dari menuntaskan rasa kantuk di pagi hari hingga menjadi teman obrolan santai dengan rekan, secangkir kopi tampak selalu hadir. Cita rasanya yang khas, aroma yang menenangkan, dan efek stimulan dari kafein yang mampu meningkatkan konsentrasi membuat kopi menjadi minuman favorit banyak kalangan. Namun, di balik kelezatan dan manfaatnya, konsumsi kopi yang berlebihan berpotensi menimbulkan dampak serius bagi kesehatan, terutama jantung, organ vital yang menopang seluruh fungsi tubuh.
Kopi tidak hanya mengandung kafein, tetapi juga beragam senyawa lain yang memengaruhi tubuh. Dicaffeoylquinic acid, misalnya, berperan sebagai antioksidan yang efektif menangkal radikal bebas, menjadikan kopi sebagai salah satu sumber antioksidan terbesar yang dikonsumsi manusia dibandingkan buah dan sayuran. Ethyphenol memberikan aroma khas pada kopi, sedangkan quinic acid memberi sentuhan rasa asam. Dimethyl disulfide, hadir sejak proses pengeringan dan pemanggangan biji, dapat memengaruhi aroma, sementara niacin, walau bermanfaat dalam dosis rendah, jika berlebihan dapat menyerap vitamin tubuh. Acetylmethylcarbinol menghadirkan rasa gurih di lidah, dan trigonelline membantu melindungi kesehatan gigi, meski peminum kopi kerap mengalami perubahan warna gigi. Kompleksitas komposisi ini menunjukkan bahwa kopi lebih dari sekadar minuman penyemangat; ia adalah campuran biokimia yang berinteraksi dengan tubuh secara beragam.
Efek samping dari konsumsi kopi berlebihan telah dikenal luas dalam literatur ilmiah dan disebut sebagai caffeinism. Insomnia, peningkatan frekuensi buang air kecil, kegelisahan, detak jantung cepat, dan gangguan pencernaan merupakan gejala yang sering muncul. Efek ini, jika berlangsung terus-menerus, dapat menimbulkan tekanan tambahan pada jantung, meningkatkan risiko aritmia, hipertensi, dan penyakit jantung koroner.
Detak jantung yang tidak teratur atau aritmia merupakan konsekuensi langsung dari stimulasi sistem saraf simpatis oleh kafein dalam jumlah besar. Pada saat yang sama, pelepasan adrenalin akibat kafein dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan lonjakan tekanan darah sementara. Pada individu sehat, efek ini biasanya bersifat transien, namun bagi penderita hipertensi, konsumsi kopi berlebih bisa memperparah kondisi dan menambah beban pada jantung. Selain itu, risiko penyakit jantung koroner meningkat bila konsumsi kopi berlebihan dipadukan dengan gaya hidup tidak sehat seperti merokok, jarang berolahraga, atau diet tinggi lemak jenuh. Penyumbatan pembuluh darah yang memasok oksigen ke jantung dapat berujung pada serangan jantung fatal.
Kopi juga berpotensi menimbulkan efek domino melalui gangguan tidur dan stres. Konsumsi kopi terlalu malam atau berlebihan dapat menyebabkan insomnia, yang kemudian meningkatkan kadar hormon stres, kortisol, dalam tubuh. Peningkatan hormon ini tidak hanya memengaruhi tekanan darah, tetapi juga membuat jantung lebih rentan terhadap gangguan. Efek diuretik kafein yang menyebabkan dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit seperti kalium dan natrium juga menambah risiko bagi ritme jantung.
Kelompok yang paling rentan terhadap dampak kopi berlebihan meliputi penderita hipertensi, individu dengan riwayat aritmia atau penyakit jantung koroner, wanita hamil, serta lansia dengan metabolisme menurun. Oleh karena itu, pengaturan konsumsi kopi menjadi kunci agar tetap dapat menikmati minuman ini tanpa menimbulkan risiko serius. Batasi asupan kafein maksimal 400 mg per hari, hindari tambahan gula atau krim berlebihan, jangan minum kopi terlalu malam, dengarkan sinyal tubuh, imbangi dengan asupan air putih, dan konsultasikan ke dokter bila memiliki riwayat penyakit jantung atau tekanan darah tinggi.
Kesimpulannya, kopi memang menawarkan banyak manfaat, mulai dari membantu mengurangi rasa kantuk hingga meningkatkan fokus dan konsentrasi. Namun, konsumsi yang berlebihan justru dapat membahayakan kesehatan jantung melalui peningkatan risiko aritmia, hipertensi, dan penyakit jantung koroner. Kunci kesehatan adalah moderasi, kesadaran terhadap respons tubuh, dan menjaga pola hidup sehat secara menyeluruh. Jantung kita hanya satu, dan menjaga detaknya agar tetap kuat sepanjang hayat adalah tanggung jawab yang tidak bisa ditawar. Menikmati kopi seharusnya menjadi pengalaman yang memperkaya hidup, bukan mengancam vitalitas tubuh.
Corresponding Author:Nazwa Aqela Saragih
Email: ([email protected] )

Penulis Indonesiana
0 Pengikut

Bahan Kimia Berbahaya dalam Jajanan Sekolah
4 jam laluBaca Juga
Artikel Terpopuler